Psikologi Perkembangan adalah cabang dari ilmu
psikologi yang mempelajari perkembangan dan perubahan aspek kejiwaan manusia
sejak dilahirkan sampai dengan mati. Terapan dari ilmu psikologi perkembangan
digunakan di bidang berbagai bidang seperti pendidikan dan pengasuhan,
pengoptimalan kualitas hidup dewasa tua, penanganan remaja.
Masa
|
Usia
|
Status Pekerjaan
|
bayi
|
lahir-3 tahun
|
Non produktif
|
balita
|
4-6 tahun
|
|
anak
|
7-12 tahun
|
Produktif
|
remaja
|
13-18 tahun
|
|
dewasa awal
|
19-39 tahun
|
|
dewasa tengah
|
40-60 tahun
|
|
dewasa akhir (lansia)
|
61 tahun-mati
|
Non produktif
|
Beberapa bagian dari psikologi perkembangan, diantaranya adalah:
Perkembangan Kognisi
Kognisi adalah kepercayaan seseorang tentang sesuatu yang didapatkan dari proses berpikir tentang seseorang atau sesuatu.
Proses yang dilakukan adalah memperoleh pengetahuan dan memanipulasi pengetahuan melalui aktivitas mengingat, menganalisis, memahami, menilai, menalar, membayangkan dan berbahasa. Kapasitas atau kemampuan kognisi biasa diartikan sebagai kecerdasan atau inteligensi. Bidang ilmu yang mempelajari kognisi beragam, di antaranya adalah psikologi, filsafat, komunikasi, neurosains, serta kecerdasan buatan.
Kepercayaan/ pengetahuan seseorang tentang sesuatu dipercaya dapat memengaruhi sikap mereka dan pada akhirnya memengaruhi perilaku/ tindakan mereka terhadap sesuatu. mengubah pengetahuan seseorang akan sesuatu dipercaya dapat mengubah perilaku mereka.
Perkembangan Moral
Moral (Bahasa Latin Moralitas) adalah istilah
manusia menyebut ke manusia atau orang lainnya dalam tindakan yang memiliki
nilai positif. Manusia yang tidak memiliki moral disebut amoral artinya dia
tidak bermoral dan tidak memiliki nilai positif di mata manusia lainnya.
Sehingga moral adalah hal mutlak yang harus dimiliki oleh manusia. Moral secara
ekplisit adalah hal-hal yang berhubungan dengan proses sosialisasi individu tanpa
moral manusia tidak bisa melakukan proses sosialisasi. Moral dalam zaman
sekarang memiliki nilai implisit karena banyak orang yang memiliki moral atau
sikap amoral itu dari sudut pandang yang sempit. Moral itu sifat dasar yang
diajarkan di sekolah-sekolah dan manusia harus memiliki moral jika ia ingin
dihormati oleh sesamanya. Moral adalah nilai ke-absolutan dalam kehidupan
bermasyarakat secara utuh. Penilaian terhadap moral diukur dari kebudayaan
masyarakat setempat.Moral adalah perbuatan/tingkah laku/ucapan seseorang dalam
ber interaksi dengan manusia. apabila yang dilakukan seseorang itu sesuai
dengan nilai rasa yang berlaku di masyarakat tersebut dan dapat diterima serta
menyenangkan lingkungan masyarakatnya, maka orang itu dinilai memiliki moral
yang baik, begitu juga sebaliknya.Moral adalah produk dari budaya dan Agama.
Setiap budaya memiliki standar moral yang berbeda-beda sesuai dengan sistem
nilai yang berlaku dan telah terbangun sejak lama. Moral juga dapat diartikan
sebagai sikap,perilaku,tindakan,kelakuan yang dilakukan seseorang pada saat
mencoba melakukan sesuatu berdasarkan pengalaman,tafsiran,suara hati,serta nasihat,dll.
Moral merupakan kondisi pikiran, perasaan, ucapan, dan perilaku manusia yang
terkait dengan nilai-nilai baik dan buruk.
Perkembangan Bahasa
Bahasa adalah kapasitas khusus yang ada pada manusia
untuk memperoleh dan menggunakan sistem komunikasi yang kompleks, dan sebuah
bahasa adalah contoh spesifik dari sistem tersebut. Kajian ilmiah terhadap
bahasa disebut dengan linguistik. Semua perkiraan dari jumlah akurat dari
bahasa-bahasa di dunia bergantung kepada suatu perubahan sembarang antara perbedaan
bahasa dan dialek. Namun, perkiraan beragam antara 6.000-7.000 bahasa. Bahasa
alami adalah bicara atau bahasa isyarat, tapi setiap bahasa dapat disandikan ke
dalam media kedua menggunakan stimulus audio, visual, atau taktil, sebagai
contohnya, dalam tulisan grafis, braille, atau siulan. Hal ini karena bahasa
manusia adalah modalitas-independen. Bila digunakan sebagai konsep umum,
"bahasa" bisa mengacu pada kemampuan kognitif untuk dapat belajar dan
menggunakan sistem komunikasi yang kompleks, atau untuk menjelaskan sekumpulan
aturan yang membentuk sistem tersebut, atau sekumpulan pengucapan yang dapat
dihasilkan dari aturan-aturan tersebut. Semua bahasa bergantung pada proses
semiosis untuk menghubungkan isyarat dengan makna tertentu. Bahasa oral dan Bahasa
isyarat memiliki sebuah sistem fonologis yang mengatur bagaimana simbol
digunakan untuk membentuk urutan yang dikenal sebagai kata atau morfem, dan
suatu sistem sintaks yang mengatur bagaimana kata-kata dan morfem digabungkan
untuk membentuk frasa dan penyebutan.
Bahasa manusia unik karena memiliki
properti-properti produktivitas, rekursif, dan pergeseran, dan karena ia secara
keseluruhan bergantung pada konvensi sosial dan pembelajaran. Strukturnya yang
kompleks mampu memberikan kemungkinan ekspresi dan penggunaan yang lebih luas
daripada sistem komunikasi hewan yang diketahui. Bahasa diperkirakan berasal
sejak hominin mulai secara bertahap merubah sistem komunikasi primata mereka,
memperoleh kemampuan untuk membentuk suatu teori pikiran dan intensionalitas
berbagi.
Perkembangan tersebut terkadang diperkirakan
bersamaan dengan meningkatnya volume otak, dan banyak ahli bahasa melihat
struktur bahasa telah berkembang untuk melayani fungsi sosial dan komunikatif
tertentu. Bahasa diproses pada banyak lokasi yang berbeda pada otak manusia,
tapi terutama di area Broca dan area Wernicke. Manusia mengakuisisi bahasa
lewat interaksi sosial pada masa balita, dan anak-anak sudah dapat berbicara
secara fasih kurang lebih umur tiga tahun. Penggunaan bahasa telah berakar
dalam kultur manusia. Oleh karena itu, selain digunakan untuk berkomunikasi,
bahasa juga memiliki banyak fungsi sosial dan kultural, seperti untuk
menandakan identitas suatu kelompok, stratifikasi sosial, dan untuk dandanan
sosial dan hiburan.
Perkembangan Gerak
Gerakan motorik atau
adalah suatu istilah yang digunakan untuk menggambarkan perilaku gerakan yang
dilakukan oleh tubuh manusia. Pengendalian motorik biasanya digunakan dalam bidang ilmu psikologi, fisiologi, neurofisiologi maupun olahraga. Pengendalian motorik mempelajari postur dan
gerakan serta mekanisme yang menyebabkannya.
Terdapat berbagai jenis gerakan motorik :
- Gerakan refleks
- Gerakan terprogram
- Gerakan motorik halus : menulis, merangkai, melukis dan sebagainya.
- Gerakan motorik kasar : berjalan, merangkak, memukul, mengayunkan tangan.
Hal yang banyak dipelajari adalah:
- Gerakan tangan seperti jenis genggaman, gerakan menjepit (pincer)
- Koordinasi antara gerakan berbagai anggota tubuh pada olahragawan, penari atau pemain alat musik, pengendalian gerakan motorik.
Identitas Diri
Identitas diri adalah mengenal dan menghayati
dirinya sebagai pribadi sendiri serta tidak tenggelam dalam peran yang
dimainkan, misalnya sebagai anak, teman, pelajar, atupun teman sejawat.
Identifikasi diri muncul ketika anak muda memilih nilai dan orang tempat dia
memberikan loyalitasnya, bukan sekadar mengikuti pilihan orangtuanya. Orang
yang sedang mencari identitasnya adalah orang yang ingin menentukan siapakah
atau apakah yang dia inginkan pada masa mendatang (Erikson, 1968).
Proses terjadinya identitas diungkapkan secara
abstrak yang merupakan proses restrukturisasi segala identifikasi dan gambaran
diri terdahulu diolah dalam perspektif masa depan. Identitas merupakan
kelanjutan dari masa kanak-kanak, pengertian diri yang sekarang, dan menjadi
petunjuk di masa depan, oleh sebab itu seseorang membentuk identitas dirinya
pada usia remaja akhir. Remaja yang berada pada periode remaja akhir dapat
melihat dirinya dan tahu bagaimana bertindak untuk membentuk identitas dirinya.
Identitas diri tidak dapat berkembang penuh sebelum masa remaja tengah dan
akhir karena unsur pokok diintegrasikan (jenis kelamin, kemampuan fisik,
seksualitas, kemampuan kognisi pada tahap operasional konkrit, dapat merespon
harapan sosial) semua hal tersebut tidak muncul bersama dalam suatu waktu.
Remaja akhir diharapkan dapat memutuskan identitas dirinya.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar